UNEDO PRAGUS
3EA03
17211228
PENGERTIAN
DEDUKTIF DAN ISTILAH
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan
berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3
macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme
alternatif
1. Silogisme
Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi
premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam
kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam
kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi,
yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek
simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya
membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak
anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa
proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang
lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang
dalam sayembara itu.
– Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu
Anda berhak menerima hadiahnya.
ENTIMEM
Entimem adalah
silogisme yang diperpendek. Entimen tidak peerlu menyebutkan premis umum,
tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi
penyebabnya.
Rumus entimem : C = B, Karena C = A
Contoh :
Silogisme :
PU :
Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK : Ali
pegawai yang baik.
S : Ali
tidak mau menerima suap.
Entimem
Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang
baik.
Penjelasan:
C =
Ali ;ia
B =
tidak mau menerima suap
A =
pegawai yang baik
C = B, karena C = A
Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen. Jika
entimen dapat dikembalikan menjadi silogisme
Contoh :
Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang ingin
sukses.
C :
Badu
B :
harus bekerja keras
A :
orang yang ingin sukses
Silogisme :
PU : Semua orang
yang ingin sukses harus bekerja
keras.
PK : Badu orang
yang ingin sukses.
S
: Maka, Badu harus bekerja keras
Rantai Deduksi
Penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem.
Orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa
merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang
informal.
Contoh :
a. Semua plecing
kangkung pedas rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi plecing kangkung.
Sebab itu, plecing kangkung ini juga pasti pedas rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan makanan yang pedas rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah plecing kangkung pedas.
Sebab itu, saya tidak suka plecing kangkung ini. (deduksi)
Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi
(induksi:generalisasi)
Saya tidak suka makanan ini.
Sebab itu saya tidak memakannya. (deduksi)
b. Semua jamu
pahit rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi jamu.
Sebab itu, jamu ini juga pasti pahit rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan minuman yang pahit rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah jamu pahit.
Sebab itu, saya tidak suka jamu ini. (deduksi)
Saya tidak suka minum apa saja, yang tidak saya senangi
(induksi:generalisasi)
Saya tidak suka minuman ini.
Sebab itu saya tidak meminumnya. (deduksi)
sumber
data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar