UNEDO PRAGUS
3EA03
17211228
Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.
Kegunaan
Hipotesis
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan
menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas
juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri. Hipotesis merupakan elemen
penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat
beberapa alasan utama yang mendukung pandangan ini :
a) Hipotesis
memberikan suatu pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana
langsung dapat diuji dalam penelitian
b) Hipotesis
memberikan arah dan tujuan dalam penelitian
c) Hipotesis dapat dikatakan sebagai
piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d) Untuk mengetahui apakah memang secara
signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel yang
diteliti
e) Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penelitian. Akan sangat memudahkan peneliti
jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang
relevan dengan hipotesis tersebut.
f) Hipotesis merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan
demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk
menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan
kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan
diamati adalah fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
g) Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada
pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus
melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk
mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut.
Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting
untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama
pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan
baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis
tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan
ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
Ciri-ciri hipotesis yang baik
Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut
dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan atau
membiaskan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika
hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,
melainkan juga sukar diuji secara nyata.
Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan
benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
· * Dasar
dalam merumuskan hipotesis kuat.
·
Hipotesis
harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang
memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat
secara eksplisit.
4.
Macam-macam hipotesis
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a)
Hipotesis penelitian / hipotesis kerja
Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian
merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan
dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data
yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
b) Hipotesis
operasional
Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang
bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata
berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa
hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding
yang bersifat obyektif dan netral
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
c)
Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang
dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Macam-macam pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis adalah metode pengambilan keputusan
yang didasarkan atas analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun
dari observasi. Dalam statistika sebuah
hasil bisa dikatakan signifikan
secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh
faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan
sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa
data". Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan
pengujian hipotesis
nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang
mengasumsikan hipotesis nol adalah benar. Berikut ini adalah macam-macam
pengujian hipotesis
a. Berdasarkan Jenis
Parameternya
· Pengujian
hipotesis tentang rata-rata (Uji 2 sampel berpasangan)
· Pengujian
hipotesis tentang proporsi (
· Pengujian
hipotesis tentang varians (ANOVA)
b. Berdasarkan
Jumlah Sampelnya
· Pengujian
sampel besar (n > 30)
· Pengujian sampel
kecil (n ≤ 30)
c. Berdasarkan Jenis
Distribusinya
· Pengujian
hipotesis dengan distribusi Z
· Pengujian
hipotesis dengan distribusi t (t-student)
· Pengujian
hipotesis dengan distribusi χ2 (chi-square)
· Pengujian
hipotesis dengan distrbusi F (F-ratio)
d.
Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
·
Pengujian
hipótesis dua pihak (two tail test)
·
Pengujian
hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
·
Sumber
Sumber
- http://www.mikailfirdaus.blogspot.com/2013/04/definisi-kegunaan-ciri-ciri-dan-macam.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
- http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-kegunaan-macam-macam-tahap-tahap-ciri-ciri-hipotesis-yang-baik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar