Minggu, 17 November 2013

tugas softskill 10 " Pengaruh Kelas sosial dan status "



Nama  : UNEDO PRAGUS
Kelas   : 3EA03
Npm    : 17211228

JENJANG SOSIAL

     Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata ( lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama    dalam kontinum ( rangkaian kesatuan ) status sosial. Definisi ini memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama. Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.

Pengertian Jenjang Sosial
Jenjang social adalah kondisi dimana seseorang berada pada posisi yang mencerminkan status social di masyarakat yang memiliki tingkatan-tingkatan berdasarkan kelas social di masyarakat yang sedang diraihnya,sehingga jenjang social akan senantiasa berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan seseorang dalam merubah kelas socialnya.

Faktor penentu kelas sosial

Kelas sosial ada yang tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus dengan susash payah untuk mendapatkannya, baik itu dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya. Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :

Variabel Ekonomi
a)    Status pekerjaan
b)    Pendapatan
c)    Harta benda


Variabel Interaksi
a)    Prestis individu
b)    Asosiasi
c)    Sosialisasi


Variabel Politik
a)    Kekuasaan
b)    Kesadaran kelas
c)    Mobilitas



Pengukuran kelas sosial
Ada Tiga faktor yang biasa mempengaruhi atau digunakan  untuk menilai statifikasi atau mengukur kelas  sosial yang ada di masyarakat, antara lain adalah:
1. Kekayaan relative
2. Kekuasaan atau pengaruh
3. Martabat
Pengukuran kelas sosial dapat juga dilakukan melalui beberapa pengukuran yang bersifat objektif:
1. Ukuran subjektif dimana orang diminta menentukan sendiri posisi kelas sosialnya. (kelas sossial di tentukan secara pribadi)
2. Ukuran reputasi ditentukan oleh orang lain dari luar lingkungannya. (kelas sosial ditentukan menurut reputasinya)
3. Ukuran objektif didasarkan atas variable sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan. (kelas sosial dikarenakan kekayaan dan pekerjaan)
Menurut Talcott Persons, menyebutkan ada lima menentukan tinggi rendahnya status seseorang, yaitu:
·         Kriteria kelahiran (ras, kebangsawanan, jenis keCamin,
·         Kualitas atau mutu pribadi (umur, kearifan atau kebijaksanaan)
·         Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat,
·         Pemilikan atau kekayaan (kekayaan harta benda)
·         Otoritas (kekuasaan dan wewenang: kemampuan-untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain sehingga orang itu mau bertindak sesuai dengan yang diinginkan tanpa perlawanan)

 Beberapa indikator lain yang berpengaruh terhadap pembentukan kelas sosial, yaitu:
A.    Kekayaan
Untuk memahami peran uang dalam menentukan strata sosiai/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasamya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas sosial tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk menopang cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran untuk menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
B.     Pekerjaan
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang terspesialisasi kedalam jenis-jenis pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat daripada jenis pekerjaan lainnya. Hal ini dapat kita lihat pada masyarakat Cina klasik, dimana mereka lebih menghormati ilmuwan dan memandang rendah serdadu; Sedangkan orang-orang Nazi Jerman bersikap sebaliknya.
C.     Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-­kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosia. Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara - perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang.


PENGUKURAN KELAS SOSIAL
Meskipun banyak ahli setuju bahwa kelas sosial adalah konsep yang valid dan berguna, tapi tidak ada pernyataan umum bagaimana mengukurnya.  Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
1)      Ukuran Subyektif
Dalam pendekatan subyektif untuk menguukur kelas sosial, para individu diminta untuk menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifikasi keanggotaan kelas sosial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya.
2)      Ukuran Reputasi
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengnai masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat.
3)      Ukuran Obyektif
Berbeda dari metode subjektif dan reputasi, yang mengharuskan orang memimpikan kedudukan kelas mereka sendiri atau kedudukan para anggotanya. Ukuran obyektif terdiri dari berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu yang sedang dipelajari. Ukuran obyektif kelas sosial terbagi menjadi dua kategori pokok yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.

 Pemasaran pada segmen pasar berdasar kelas sosial
Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi atau pendekatan pemasaran lainnya, pasar atau segmen yang dibidik harus jelas lebih dahulu. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. karena perilaku membeli sangat dipengaruhi oleh kelas sosial maka kelas sosial dapat mensegmentasi pasar secara tepat dapat mengidentifikas golongan pasar tertentu. Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita pertama kali harus terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu; bisa berdasar pembagian demografis; berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasar gaya hidup (psikografis).
Sumber Data



Tidak ada komentar:

Posting Komentar